diposkan pada : 14-02-2020 14:59:37 Mengapa Harga Diri Para Hantu Menurun?

Indonesia adalah negara yang penuh dengan hal-hal mistis. Pernyataan ini dibuktikan oleh hantu yang sangat beragam. Padahal, setiap budaya memiliki persepsi yang berbeda tentang hantu. Belum lagi, ada perbedaan dalam deskripsi hantu yang berkuasa di masing-masing daerah.

Itu adalah bukti multikulturalisme kita. Namun, pada saat yang sama, itu juga mencerminkan jebakan yang mengikat masyarakat kita. Apa kerahnya? Logika Mistik. Istilah yang diciptakan oleh Tan Malaka mencerminkan masyarakat yang lebih percaya pada masalah mistis. Dia belum memiliki rasionalitas dan pemikiran ilmiah dan faktual.

Sejak zaman kolonial, hantu-hantu ini telah "digunakan" untuk berbagai keperluan. Ada hantu seperti Wewe Gombel yang digunakan untuk melindungi perilaku anak kecil. Terutama untuk tidak mendengarkan di malam hari. Selain itu, ada hantu yang digunakan manusia untuk selalu merawat mereka, seperti kuntilanak, pocong, dll.


Semua tujuan menggunakan metode yang sama; Ketakutan. Mendengar cerita hantu menyeramkan mendorong orang untuk mengambil tindakan di konvensi komunitas. "Jika banyak, itu hantu." Kemudian, ketakutan dibuat oleh hantu inilah yang memotivasi kepatuhan anggota komunitas.