diposkan pada : 14-02-2020 18:20:42 Bali United Awali Langkah di Piala AFC 2020 dengan

Suatu kebanggaan bagi masyarakat Indonesia khususnya penikmat bolanya, ketika melihat performa klub-klub Indonesia dapat memberikan penampilan yang bagus di pentas Asia. Sejak lepas dari sanksi FIFA, Indonesia kembali berpartisipasi di kompetisi antar klub se-Asia.

Namun, sampai musim kompetisi akan berusia 4 tahun, wakil Indonesia terlihat mulai sulit untuk menembus Liga Champions Asia. Situasi yang disayangkan, meski tetap ada potensi bagi klub Indonesia kembali bersaing di ajang tersebut di beberapa waktu ke depan.

Ada segi menarik dari proses kebangkitan sepak bola Indonesia, yaitu ketika klub yang mewakili Indonesia terlihat konsisten berpartisipasi di kompetisi Asia, minimal Piala AFC. Mereka adalah Bali United dan Persija Jakarta.


Keduanya nyaris selalu mewakili Indonesia di rentang waktu yang sama. Hanya, Bali United lebih beruntung ketika mereka berhasil kembali pentas di Piala AFC untuk kali ketiga dengan suatu pembuktian, juara Liga 1 2019.


Melalui titel itu, harapannya Bali United semakin percaya diri dan siap untuk lebih baik lagi dalam mengarungi kompetisi tersebut. Harapan itu pun dimulai dari laga pertama Bali United di Piala AFC 2020 dengan menjamu Than Quang Ninh, wakil asal Vietnam.

Awalnya laga itu terlihat akan berimbang, sebelum petaka hadir bagi kedua klub yang bertanding di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Than Guang Ninh kehilangan satu pemain karena dikartu merah, sedangkan Bali United harus kehilangan Andhika Wijaya yang mengalami cedera pasca pelanggaran dari pemain yang dikartu merah tersebut.

Permasalahan seolah tak berhenti bagi Bali United pasca gol tamu tercipta dari kaki Lynch. Bali United 0-1 Than Quang Ninh. Kedudukan itu bertahan hingga babak pertama usai.

Secara permainan, sebenarnya kedua klub bermain sama-sama menyerang. Namun, serangan tim tamu terlihat lebih efektif dibandingkan tuan rumah yang sebenarnya memiliki beberapa kesempatan untuk mencetak gol.

Di babak kedua, kendali permainan mulai diambil oleh Bali United. Gol penyama kedudukan juga langsung tercipta tak lama pasca kick-off babak kedua. M. Rahmat membangun asa Laskar Tridatu untuk memulai langkah comeback.

Misi itu berjalan sempurna, karena Melvin Platje mencetak gol. Disusul dengan eksekusi penalti yang mulus Ilija Spasojevic, dan brace Platje di menit 76. Bali United 4-1 Than Quang Ninh.

Comeback tersebut seolah mewarnai pekan krusial sepak bola di Eropa yangmana dalam beberapa pertandingan, kita disuguhkan dengan fenomena tersebut. Seolah Bali United juga tertular "virus comeback".

Secara permainan, Bali United terlihat lebih dewasa. Mereka sepertinya belajar dari hasil dua laga kualifikasi Liga Champions Asia di pekan-pekan sebelumnya. Meski mereka menang dengan skor 3-5 dari Tampine Rovers, Bali United bermain dengan tidak baik saat bertahan.

Seringkali terlihat momen 1 lawan 1 ketika Bali United diserang. Inilah yang membuat Bali United dapat dikalahkan Melbourne Victory dengan kekalahan telak, 5-0. Hasil itulah yang membuat Bali United mulai terlihat membaik di laga pertama Piala AFC.

Faktor selanjutnya adalah masa kompetitif para pemain Bali United mulai terlihat kembali. Pasca libur kompetisi sekitar dua bulan, tentu tidak semua pemain segera menyatu dalam permainan. Beruntung, mereka sudah terlihat memperbaikinya di laga tadi malam (11/2).

Faktor ketiga adalah jumlah pemain Than Quang Ninh yang berkurang membuat permainan mereka kurang terkontrol baik dalam hal menyerang maupun saat bertahan. Mereka mulai tidak berani melakukan man marking secara ketat kecuali di kotak penalti. Itulah yang membuat Paulo Sergio lebih leluasa dalam mengolah bola dan mendistribusikannya ke kotak penalti.

Faktor keempat adalah Than Quang Ninh memilih bermain terbuka di babak kedua. Mereka tetap menyerang. Namun, sayangnya serangan mereka seperti tergesa-gesa. Mereka tidak menyadari bahwa dengan naiknya tempo yang mereka inginkan, justru membuat serangan balik Bali United berbahaya.

Mereka seperti lupa bahwa secara jumlah pemain, mereka kalah. Begitu pula dengan taktik Bali United yang tidak terlalu ingin mendominasi lawan, membuat para pemain Than Quang Ninh seperti dipecah konsentrasinya. Mereka di antara keinginan untuk menyerang, tapi harus menghadapi skema menyerang Bali United yang lebih tajam di babak kedua.

Than Quang Ninh pun menyerah di kandang lawan. Namun, bukan berarti mereka akan kalah juga di leg kedua. Justru Bali United perlu mewaspadai keinginan Than Quang Ninh untuk revenge. Termasuk ketika Than Quang Ninh pasti mengevaluasi permainan di Bali.

Lalu, apakah dengan hasil positif di laga pertama ini akan membuat permainan Bali United lebih konsisten di laga selanjutnya? Mari kita saksikan saja kiprah Fadil Sausu dkk. di Piala AFC 2020 hingga laga fase grup tuntas.

Selamat Bali United! Selamat Indonesia!