diposkan pada : 14-02-2020 17:41:32 Liga 1 Beri Sinyal Perbaikan

"Mereka harus membidik perbaikan pada ranah sirkulasi dana, transparansi terhadap pengelolaan dana operasional kompetisi, pemberian dana hak siar pertandingan kepada klub, peningkatan kinerja wasit, dan pendewasaan suporter." 

Sebelum kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia kembali bergulir, kita sudah disuguhi banyak hal selama pramusim. Dari keberadaan jual-beli pemain, penekenan kontrak pemain dengan jangka waktu lebih dari setahun, hingga pengaturan jadwal pertandingan.


Pertama diawali dari adanya perpanjangan kontrak dan pembelian pemain yang dilakukan Persija terhadap Marko Simic dan Marc Klok. Khusus pada Simic, penyerang asal Kroasia tersebut diikat oleh Persija selama tiga musim ke depan. Artinya, si pemain akan berada di Jakarta hingga 2023 (Transfermarkt).


Data Marko Simic di Persija. Sumber gambar: Transfermarkt.com
Data Marko Simic di Persija. Sumber gambar: Transfermarkt.com
Ini adalah fenomena baru, meski ada klub lain yang melakukan hal serupa, yaitu PSM yang mengikat Marc Klok dalam durasi jangka panjang. Namun, akhirnya si pemain memilih hengkang ke Persija, yang artinya Persija merekrut Klok dengan penebusan nilai transfer sesuai klausul yang ditetapkan PSM.
Melihat adanya pembelian pemain tersebut, membuat Liga 1 mulai mengikuti cara kompetisi lain saat berada di momen bursa transfer. Padahal biasanya klub-klub di Liga Indonesia hanya berani mengikat pemain dengan durasi 1-2 tahun saja.

Salah satu pemain asing yang langsung mendapatkan kontrak dua tahun di awal karirnya di Indonesia. Sumber gambar: Transfermarkt.com
Salah satu pemain asing yang langsung mendapatkan kontrak dua tahun di awal karirnya di Indonesia. Sumber gambar: Transfermarkt.com
Kalaupun ada transfer pemain yang melibatkan pemain yang masih terikat kontrak dengan klub lama, biasanya akan menjadi transaksi peminjaman pemain. Seperti Fachruddin Ariyanto yang digaet Persija dari Madura United di paruh kedua musim 2019 kemarin.
Bahkan, jika ada pemain yang ingin pindah klub meski masih terikat kontrak. Antara pemain dan klub tersebut dapat melakukan kesepakatan pemutusan kontrak agar si pemain menjadi free agent. Pola ini lebih sering terjadi di Indonesia.

Alasannya, bisa saja karena dana yang dikeluarkan oleh klub akan menjadi lebih besar jika melakukan pembelian pemain, dibandingkan "hanya" menyiapkan gaji kepada si pemain. Uniknya, pola ini juga mulai sering dilakukan oleh kompetisi Eropa di Italia, Serie A.

Beberapa pemain yang didatangkan oleh klub-klub Serie A, khususnya Juventus adalah pemain-pemain yang sedang free agent, namun masih berada di performa yang bagus. Seperti Emre Can yang tidak diperpanjang kontraknya oleh Liverpool -kini pindah ke Dortmund, dan Aaron Ramsey yang memutuskan untuk tidak menerima perpanjangan kontrak dari Arsenal.

Baca juga: Borussia Dortmund Surganya Para Debutan

Namun, perubahan pola transfer yang dilakukan oleh klub-klub di Liga 1 masih tidak sepenuhnya seperti apa yang dilakukan Persija dan PSM. Mereka masih dapat menggunakan cara lama ketika mereka tidak ingin mengeluarkan banyak uang, khususnya untuk pemain domestik.

Berbeda ceritanya jika mereka ingin merekrut pemain asing yang belum pernah bermain di Liga 1, maka mereka harus melalui tiga cara; menebus harga pemain dari klub lamanya, melakukan peminjaman pemain, hingga mencari pemain yang sudah free agent. Biasanya cara ketigalah yang dilakukan oleh klub-klub Indonesia.