diposkan pada : 17-02-2020 13:43:25 Film Talak 3

Berkali-kali saat menonton film Indonesia, saya sering mendengar para penonton mengoceh, "Ah, cerita seperti ini sudah cukup untuk dilakukan hanya di FTV."

Ada kisah cinta yang tidak perlu direncanakan. Cukup dibajak untuk FTV. Ada juga kisah cinta yang harus diputar di bioskop karena memalukan jika dikonsumsi secara gratis hanya di layar kaca. Perceraian 3, termasuk cerita apa?

Bencana dimulai ketika Risa (Laudya) dan Bagas (Vino) bercerai. Alasan perceraian itu karena Bagas berselingkuh dengan penyanyi pop, ya, dangdut Siska Nggotik (Mozza). Hakim pengadilan agama memukul palu. Masalahnya tidak berakhir di sana. Sementara masih intim, Risa dan Bagas membeli rumah dengan puluhan juta pembayaran sebulan. Pengembalian dibagikan dengan mengorbankan sebagian dari gaji mereka.
Tentu saja kedua kondisi ekonomi itu tidak mudah. Risa dan Bagas mencoba meyakinkan Inggrid (Tika Panggabean) untuk menyetujui proposal mereka untuk acara pernikahan. Inggrid ragu. Dia takut bahwa "rasa" dari acara pernikahan akan kurang menarik mengingat yang mengerjakan pasangan yang bercerai. Demi kepentingan proyek karena manfaatnya untuk pembayaran hipotek, keduanya menikah lagi secara teratur.

Entecavir obat hepatitis

Sebelum menikah (lagi), Bagas dan Risa mencari muhalil (pria yang siap menikahi Risa dan yang kemudian bercerai dalam waktu singkat). Muncul ide, menikahi Risa dengan Bimo (Reza). Bimo telah menjadi sahabat Risa sejak sekolah dasar. Dalam kesunyiannya, dia menyimpan cinta untuk Risa.

Rahasia Bimo memberi Talak 3 kekuatan ekstra untuk mencapai puncaknya. Tiga karakter utama dalam film ini bermain dengan cemerlang. Vino mendefinisikan Bagas pribadi yang berapi-api dan cenderung depresi. Bella membuat Risa emosional. Emosi Risa terpicu karena dia berulang kali gagal menemukan cara untuk mengungkapkan perasaannya. Sementara pendekatan Reza terhadap karakter Bimo bahkan lebih unik. Tenang, tidak ganas, lalu meledak pada saat yang tepat.

Ketiganya menjadikan Talak 3 sebuah film dengan tiga emosi berbeda. Tiga emosi yang sama pentingnya. Di sisi lain, Hanung dan Ismail tampaknya tahu ke mana Talak 3 pergi dan apa konsekuensi yang harus ditanggung jika film itu dibuat di beberapa titik. Paruh pertama film ini berisi pengantar untuk seluruh masalah lelucon. Kehadiran sejumlah pemain Yogyakarta membuat wajah Talak 3 menggelikan. Masalah sebenarnya rumit, penuh lelucon.

Hingga pertengahan bulan, Hanung-Ismail menyadari bahwa lelucon itu sepertinya meringankan masalah sebenarnya yang rumit. Bimo kemudian menandai titik balik. Dia mengubah wajah komedi menjadi drama serius. Transformasi ini terjadi di kamar Bimo. Ada Risa dan sepotong masa lalu di sana. Di sinilah perceraian 3 menjadi menarik dan semakin membebani.

Kamar Bimo adalah perhentian yang membawa audiens ke fase berikutnya. Kehidupan dan permainan Talak 3 sebagai kisah cinta yang layak masuk bioskop ada di sini. Emosi Vino, Bella dan Reza mengosongkan ruangan ini. Dan itu adalah keahlian Hanung sejak awal. Itu adalah karakteristik Hanung.

Betapapun lucunya cerita itu, pasti ada fase dramatis. Fase yang mengkondisikan hati kita seperti loyang. Hanung menuangkan kisah itu ke dalam panci dan kemudian mengaduknya dengan irama yang seharusnya benar baginya (dan Ismail). Paruh kedua dari Perceraian 3 kemudian menjadi sebuah drama yang menarik.

Hati kami yang berbentuk pan penuh dengan adonan dipanaskan dalam oven (permainan cinta segitiga Risa-Bagas-Bimo). Konsekuensinya? Pada beberapa kesempatan, Hanung-Ismail mengundang kami untuk bercanda di babak kedua, tanpa hasil. Hati ini benar-benar meluap. Saya tidak bisa bercanda lagi.

Kelebihan lain dari film ini, teknik Hanung dan Ismail menciptakan suasana dengan menggunakan beberapa ikon khas Yogyakarta. Buat tempe dengan keranjang anyaman bambu, sate klathak, tukang becak yang kagum menunggu calon penumpang, istri yang menangkap suami manja minum kopi dengan gebetan dan lagu-lagu bertema yang dimainkan tepat waktu tanpa harus mengulangi sendiri berulang kali.

Ikon sosial dan unsur-unsur musik Yogyakarta membuat Talak 3 lembut tanpa membuat borok di mata dan jantung. Setelah film berakhir, kami dengan mudah menjawab pertanyaan di awal ulasan ini. Perceraian 3, kisah cinta apa? Dalam kesimpulan saya, perceraian 3 harus muncul di layar putih. Tidak ada layar kaca.

seobaca